Photo: http://66.media.tumblr.com/3ca0638100117398dcf002d6de6836b9/tumblr_n89kvka2vb1s9lp81o1_500.jpg |
Saat daun mengering tatap matamu menumbuhkanku.
Rasa iri terpancar dari mata pohon, bunga-bunga, dan
Para burung yang sering hinggap pada ranting yang hampir
mematahkan dirinya. Sejak saat itu, kota tempatku bermukim
berubah dari abu-abu menjadi seluruh warna yang tersedia
diseluruh jagat semesta.
Lagu-lagu tak pernah
kehabisan nadanya, ketika suaramu
keluar menggema kesemua penjuru dunia. Kau bernyanyi
dan rumput-rumput dihamparan bumi mengikuti
lantunan irama suci suaramu yang muasal dari hati.
Kau boleh memimpikan apa saja, menjadi anak kecil,
bermain hujan atau berlarian mengejar kunang-kunang
yang senang memancarkan cahaya kekuningan saat malam
hendak mengukukuhkan dirinya.
Dalam sadarku, kututurkan pelbagai doa untukmu.
Untuk kesehatanmu, kebahagiaanmu, keselamatanmu
untuk ini, untuk itu, dan semuanya untukmu
Tak lupa kuucap sepenggal doa untuk orang tua kita.
Agar mereka paham dengan jatuh bangun kita.
Makassar, Agustus 2016
Mario Hikmat
Komentar
Posting Komentar