Ubah

www.google.com

Aku mengingatmu. Surat-surat dan doa rahasia yang kau kirimkan kini telah mengubah waktu. Kau kirim jiwaku ke ruang dimana tak ada lagi jalan selain tembok berbatu, rumah berhantu dan desakan-desakan rindu. Kesedihanku berbuah air mata yang menjelma engkau. Langkahmu yang mendekat kepadaku telah merubah kupu-kupu menjadi bunga yang bermukim didadaku.

Tanpa kau sadari, kau mencuri haru di mataku. Kepalaku yang sedikit keras mulai sedikit lembut karena engkau. Kuku-kukuku yang dulu setajam badik kini telah halus digerus suaramumu. Aku mengingatmu tanpa tahu harus mengungkapkannya bagaimana. Aku menerima dahaga ini dan tak tau mengobatinya.

Kau sebut aku lagu pengantar tidur. Aku nyanyian yang kau dendangkan sebelum lelap menerkammu pelan-pelan. Kita tertdur di ruang masing-masing. Kini aku bangun dan mencarimu disampingku sambil berkata: masihkah engkau suka membaca buku dan membungkus semua kenangan kita dalam sepucuk surat rindu?


Barru, July 2016
Mario Hikmat

Komentar