www.google.com |
Aku ingin pulang ke kakimu,Ibu. Rinduku adalah penyakit, dan
perhatianmu adalah rumah bagiku. Serupa aspirin yang menawarkan racun di
dadaku.
Aku ingin pulang, segera. Ketika lebaran sudah di depan
mata, kau biasanya membelikanku baju baru, celana baru, sepatu baru, dan tentu,
perasaan bahagia yang selalu menderu-deru. Tapi mengapa engkau tak pernah
membelikanku penawar rindu, ibu?. Aku tak pernah tau, barangkali perjalananku
selanjutnya adalah upaya untuk menemukan jawaban itu.
Aku memutuskan beranjak dari rumah untuk mencari jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan tentang rindu. Kuterabas jarak hingga waktu yang
mengiringiku. Kuredam dendam yang seringkali menghantuiku. Kutinggalkan
semuanya agar langkahku sedikit lebih ringan, sebab, sebuah perjalanan adalah
rintangan yang berbatu dan penuh liku.
Hingga pada akhirnya, aku memutuskan untuk pulang kepadamu. Kini
aku tau, engkaulah jawabannya. Aku Pulang untukmu. Aku pulang untuk menangis dipelukanMu.
Makassar - Kotabaru, July 2016
Mario Hikmat
Komentar
Posting Komentar