www.google.com |
Telah
aku tumpahkan resahku, perasaan yang kerap hadir diiringi lamunan tentang
bayang-bayangmu. Aku membiarkannya begitu saja, aku akan merawatnya dan
menyiraminya dengan ucapan-ucapan penuh doa. Kita bisa menunggunya tumbuh
seperti akasia atau asoka atau seperti udara yang menghidupi semesta dengan keikhlasan
tak terhingga.
Saat
kita terpaut jarak, kita menjelma derita yang tak kunjung mereda. Aku angin
yang bisa kemana-mana kapan saja, namun, tetap terikat kata dan terjerat ombak
yang membeber rasa takut kita. Lalu, mataku tak bisa menahan aliran air yang
mengalir. seperti yang kita tau, mata adalah samudera yang tak terkira luasnya.
Aku mandi disana dengan getar-getir luka dan rasa sakit yang berlumuran penuh
menghias dada.
Tapi
peduli apa, engkau datang padaku membawa sekeranjang ciuman yang penuh rasa
hormat. Aku diam, dan engkau tak mampu menahan air mata. Kita tumpah menjadi
tangis yang memohon agar setiap bercak diampuni sebagai rasa khlliaf yang
biasa. Kita terbang, pergi ketempat dimana sorga adalah pohon rindang dan
berisi buah penuh cinta. Kita berdoa, agar diri kita tak lagi menjadi dua hal
yang berbeda.
Barru,
Juni 2016
M.Mario
Hikmat.A
Subhanallah.
BalasHapus