www.google.com |
Sampai detik ini, matamu tetap yang terkudus. memburu dosa-dosa dan keinginan yang tak jelas arahnya. hujan yang kau janjikan telah aku tunggu. Ribuan keraguan aku siapkan, pertanyaan-pertanyaan, dan beberapa ungkapan ketakutan. Namun apa daya, tatapanmu merasuk kedalam sub-sub terkecil raga, membentang sedikit demi sedikit kebangkitan yang mengoyak habis semangat jiwa. Berkas bertuliskan ikrar-ikrar kita telah aku layangkan kepada yang berhak menerimanya. kita harus bersabar, doa-doa kita adalah gugatan agar kelak hidup kita baik-baik dan biasa-biasa saja, cukup cinta, tak perlu seluruh isi dunia.
Makassar, 2016
mmha
Komentar
Posting Komentar