Mashiva Nur Adinda |
Selamat ulang tahun dik. Maafkan kakakmu karena belum bisa memberi
kado atau kue ulang tahun yang diatasnya penuh hiasan bunga kesukaanmu. Kakakmu
belum sempat menabung atau menyisihkan sedikit uangnya untuk membuat senyum di
bibirmu. Tapi kakakmu berjanji untuk membelikan apapun yang kau mau jika kelak
tabungannya sudah mencukupi untuk menghadiahkan sesuatu kepadamu.
Selamat Ulang tahun dik. Semoga cita-citamu bisa kau gapai
dengan usaha keras dan doa orang-orang yang menyayangimu. Jangan cepat mengeluh
dik, hidup yang akan kau lalui akan sedikit lebih keras daripada hidupku dulu
ketika berumur sama dengan umurmu yang sekarang, 9 tahun. Sejak Ayah pergi
rumah memang selalu sepi, namun tetaplah buat rumah kita menjadi sarang
kebahagiaan bagi mama dan anak-anaknya.
Adikku, jadilah anak yang selalu membuat mama tertawa,
jangan biarkan air mata jatuh dari pelupuk matanya. Sebab di kakinya yang mulai
keriput dan susah untuk digunakan berjalan, disana tersimpan surga yang mana
dari sanalah rindu akan mempertemukan semua bagian-bagian dari keluarga kita,
ingatan,kerinduan, dan kehangatan yang pernah tercipta meski hanya sementara. Jika
kau bisa menjaganya, kau akan bertemu dengan ayah disana.
Adikku, seandainya bibir ini bukan buatan Tuhan, mungkin
sudah hancur lebur karna selalu mendoakanmu tiap pagi dan malam. Maafkan
kakakmu dik, karna sering membuatmu menangis tersedu-sedu. Mungkin seperti
itulah kakakmu menunjukan rasa sayangnya padamu. Maklumi lah dik jika kakakmu
seperti ini. Adikku, Lagi-lagi kakakmu hanya bisa berjanji kepadamu, mungkin
kau sudah bosan dengan janji-janji seperti itu, muntahlah jika itu membuatmu
tenang. maafkan kakakmu dik. Kakakmu hanya bisa mengirim kado berupa doa untuk
keselamatanmu.
Selamat Ulang Tahun Adikku ‘Mashiva Nur Adinda’ Semoga
selalu dalam lindungan-Nya.
Kakakmu,
yang selalu mendoakan keselamatanmu.
Komentar
Posting Komentar