www.google.com |
pada dinding-dinding gelas yang selalu kau gunakan
untuk meminum kopi buatan jemarimu.
hujan yang basah selalu menciumi bumi
seperti lengan-lenganmu yang menarik
kerah baju penuh peluh menuju alam sadarmu
Selama beberapa hari ini aku akan bersiap
dan kau juga pasti sedang berkemas
memasukkan ingatanmu agar bisa memuat
bayang-bayang tentang waktu yang membekukan kita
Taman, anak kecil dan senja sesekali menjadi alasan
mengapa langit sore tetap tabah menunggu jingga
yang memuai di ujung barat lengkung bibirmu
menjadikannya beku pada ingatan, pada
serak suaramu yang sedang diselimuti titik-titik flu
sembuhlah sesegera agar anak kecil kembali bermain
pada bibir dan matamu yang cukup lucu
Telponlah dirimu sebisa mungkin,
dia punya hobi yang aneh, dia suka khawatir dan menangis
mendengar dirinya yang sedang lupa.
dia juga sebenarnya tidak tau mengapa air bah tanpa permisi akan terjun
begitu saja di pipinya yang sudah renta. juga raungan yang cukup besar
akan menghiasi bibir kering pada hari-harinya.
Namun jangan takut pada gerimis pada pagi hari dan malammu
karena sesungguhnya matamu adalah doa-doa
dan senyummu ialah jawaban pada tiap-tiap mimpi yang penuh tanya.
Ingatlah untuk merawat pelukanmu dan jagalah baik-baik genggam tangan
yang mengantarmu pada sekuntum rindu.
Makassar, 4 Agustus 2015
mmha
Komentar
Posting Komentar