Sebuah Pengakuan tentang Sepi

www.google.com

Setiap orang butuh waktu untuk berbicara
dengan dirinya sendiri. perlu adanya keheningan 
didalam hidup, setiap orang mengenal kesepian
tapi tidak semuanya mencaci dan memaki-makinya
sepi tak selalu menyakitkan, buktinya nyepi 
menjadi hari yang sangat ditunggu-tunggu.

Setiap orang memiliki sepinya sendiri
dikejauhan tiap-tiap jiwa dan raga orang yang sepi
terlihat berserakan gelak tawa disana dan disini
mereka hanya menyimpannya sejenak, pamer 
bukanlah prilaku yang teladan, berbeda 
dengan menyembunyikan ataupun pelit 
dengan tawa-tawa yang gerimis

Setiap orang punya kisah-kisah akan sepinya
senja selalu menjadi katakunci utama dalam hal ini
dibuku harian dan folder tulisan di laptop
sudah sangat sesak untuk menyimpan tumpahan
air mata dan senyum menuliskan kisahnya tentang
sepi. adakah yang merindukan sepi? banyak.
karena hanya sedikit yang tidak merindukan sepi
mencintai ramai adalah hal yang kurang fasih
kurang mencintai diri sendiri

Makassar Juni 2015
mmha

Komentar