Dimana diriku ?

www.google.com

Apakah kau lihat diriku di sekitar taman-taman bunga depan rumahmu ?
atau aku ada diperpustakaan sedang membaca buku dan surat kabar yang sudah lewat berhari-hari ?
cobalah kau bertanya kepada siapapun orang yang kau kenal
kalau tidak bertemu dengan mereka bertanyalah kepada orang asing disana
mungkin mereka tau dimana keberadaanku atau pernah melihatku sekilas sedang duduk dipinggir danau
tapi jangan bertanya kepada dukun, mereka suka mengada-ngada
selain itu mereka hanyalah bayangan yang sering lupa siapa diri mereka.

sudah kau temukan diriku ?
aku mungkin bersembunyi di sela-sela lembaran buku harianmu
mungkin juga aku sedang berlari-lari di bawah jalan di sebuah kota yang sering kau kunjungi
disana ada banyak anak kecil yang tertawa lepas sambil melihatmu yang sedang kebingungan
beberapa orang dewasa menginjak puntung rokoknya sambil menikam anak kecil dalam diri mereka
jangan bertanya pada mereka, matanya yang gelap cukup ngeri, tapi mereka tidak jahat dengan siapapun

sekarang kau sudah lelah mencari diriku atau semangatmu masih punya cadangan yang banyak ?
jangan lelah, lelah itu bukan dirimu. lelah hanyalah pikiranmu yang terjebak pada ketakutan
aku tak suka membuat orang takut, aku juga bukan hantu, kau hanya belum menemukan diriku,kan ?
kau hanya perlu semangat, atau aku perlu menemuimu untuk membawakan jus jeruk kesukaanmu ?
aku hanyalah kumpulan doa-doa yang masih berjalan sambil mengintipmu dari jauh

kau pasti tak akan menemukan diriku, bila kau terlalu sering membaca buku-buku alay
tak ada buku yang jelek, hanya saja buku yang tidak cocok dengan kondisi pembacanya.
barangkali kau belum menemukan diriku karna kau belum menemukan buku yang cocok
aku memang tak setampan buku-buku karya penulis terkenal yang bisa membuatmu bersedih juga tertawa
jangan cari aku dibuku-buku itu, aku tak berani bersembunyi disana. disana banyak orang hebat.
aku tak hebat, buktinya kau belum menemukanku.

aku juga tak suka bersembunyi dibalik kotak suara yang pengap
disana membosankan dan terlalu menyakitkan karna harus ditusuk dengan paku
aku bukan kuntilanak, jangan cari aku disana
sepertinya aku sedang menyelinap di folder laptopmu yang kau sembunyikan
tapi laptopmu sudah tak bisa kau gunakan, karna tas yang kau tumpangi berlalu begitu saja
makanya aku juga sudah tidak ada disana. aku mencari suatu tempat untuk menunggu.

aku menunggumu, aku belajar pada sebuah pohon dipinggir jalan raya
pohon itu setia, pohon itu memang tak setabah kaktus padang pasir
tapi dia tak mengeluh saat dipaku untuk memasang gambar calon pejabat negara
menunggu memang tak enak, tapi tak selalu menyebalkan, walaupun sedikit terselip derita
bukankah kau juga suka menderita ? buktinya kau terkatung-katung mencariku kemana-mana
kau bilang derita itu adalah kebahagiaan bagi orang-orang yang melihat
aku menunggumu, tapi aku tak memaksamu untuk segera menemukanku
yang dilakukan terburu-buru itu tak baik, aku ingat seperti itu dulu ibu berpesan padaku

aku tau kau belum menemukan diriku,kan ?
cobalah dengan hal yang mudah seperti hujan yang menimpa atap rumahmu di pagi hari
mungkin tetanggamu yang sudah tua pernah melihatku memngantarkan surat dan cappucino hangat
tapi mereka sudah tua renta, bisa saja mereka hanya bermimpi atau menerka-nerka
atau cobalah sesekali bertanya kepada cermin ? apakah mereka bisa berbohong ?
kalau iya, tanya pada adik-adiku , namun adik-adiku masih kecil
mereka masih sering lupa dengan kakaknya sendiri.
jangan bertanya pada ayahku, dia sudah lama pergi jauh dari dunia yang fana
ibuku juga, jangan kau bertanya padanya, dia sedang bersedih memikirkan anak-anaknya

aku ingin kau mencoba hal yang sangat sederhana
coba bertanya pada dirimu, bertanya pada hatimu
jikalau disana masih saja kau tak menemukan diriku
maka siapakah yang sedang bertanya sekarang
dirimu atau diriku ?

Makassar Juni 2015
Mmha

Komentar