Jangan kira bahwa tokoh revolusi dunia tidak terbiasa dengan karya sastra, mungkin mereka tau dibalik kehidupan yang begitu kejam sebuah karya sastra mampu mencairkan pemikiran dari kelamnya kehidupan.
Membaca karya sastra khususnya puisi memerlukan penghayatan yang mendalam. Perenungan pun wajib dilakukan bila hendak mendarasnya kata demi kata. Bayangkan saja, dalam sebuah puisi kerap kali kita temui sebuah pohon yang menari, jam dinding yang bernyanyi, tembok-tembok melakukan aksi dan banyak lagi kata-kata yang tak pernah sebelumnya kita jumpai.
Makna yang tidak bisa ditebak itulah yang membuat sebagian orang sangat mencintai puisi.sungguh membuat penasaran. Membaca puisi adalah membaca diri sendiri. Tawa,senyum,haru,tangis bahkan spirit yang meledak-ledak untuk berjuang melawan kedzaliman sering terjadi begitu saja merasuki jiwa saat membaca sebuah puisi.
Begitu dahsyat nya sebuah puisi hingga tak sedikit orang yang berhasil menemukan dirinya,dunianya juga Tuhannya disetiap larik sajak-sajaknya.
Komentar
Posting Komentar