Ibu-ibu dan Aspal Jalan

Tadi sore akhirnya aku merasakan berpelukan dengan aspal jalan
banyak orang bilang aspal jalan itu jahat karena ia bisa memberi goresan di kulitmu.
ia juga bisa saja memaksa bulir-bulir merah keluar dari tubuhmu.

Aku mungkin berbeda dengan kebanyakan orang,
saat banyak orang suka jus mangga aku lebih memilih minum teh susu.
begitupun dengan aspal jalan, aku tak sedikitpun melihat kejahatan
ia cukup bersahabat, ia juga tak pernah membeda-bedakan siapapun.
namun begitu, ia sepertinya sudah lama menginginkanku, 
dan ternyata baru tadi sore dia bisa memelukku.

Ada beberapa hal yang bisa ku petik saat bertemu aspal jalan
ia tak seperti guru-guru disekolah yang mengajar dengan paksaan
ia juga tak seperti dosen-dosen yang selalunya melakukan tekanan
ajarannya tulus, ia ikhlas dan ia tak pernah sedikitpun minta imbalan.

Aku tak menyalahkan ibu-ibu yang berbaik hati mengenalkanku pada aspal jalan
dia rela membuat garis baru sebagai tanda perjumpaanku pada mobil putihnya
sesungguhnya ia baik hati, kalau saja bukan karenanya aku sudah tak seperti ini
aku banyak belajar dari peristiwa yang menyapaku tadi sore di ratulangi.

Ibu-ibu dan aspal jalan telah memberi warna baru dalam perjalananku
aku harus menemuinya kembali dan mengucapkan terima kasih
tak banyak orang yang seberuntung diriku,
yang bisa menemuinya dan belajar banyak darinya.


Komentar