“Begitu banyak orang, begitu sedikit manusia”


Salam…
Ungkapan yang saya jadikan judul ini mungkin sangat pas untuk malam tahun baru ini. Yah tidak bisa dipungkiri sangat banyak Orang yang mengakhiri tahunnya dengan jalan-jalan, makan-makan, membakar kembang api dan berpesta pora merayakan tahun yang segera berakhir. Euphoria tahun baru yang sebenarnya masih mencari maknanya sendiri.

Aku mau bertanya, Apakah kalian buta dan tuli atau pura-pura tak peduli ? mungkin terdengar lancang dan aku mohon maaf.
 
Berkali-kali televisi menayangkan dan surat kabar memberitakan tentang kecelakaan pesawat di selat karimata, ya itu pesawat AirAsia QZ 8501 jurusan Surabaya-Singapura yang jatuh pada Ahad, 28 Desember lalu ,jatuh karna cuaca yang buruk katanya. Tapi ini bukan tentang siapa pilotnya, seberapa cantik pramugarinya,berapa banyak banyak penumpangnya dan bagaimana pesawatnya itu jatuh kawan , ini tentang mereka yang harusnya bisa memberikan senyum kepada saudaranya tapi hal itu nihil karna mereka sudah berada di tempat yang berbeda, belum lagi dengan mereka yang airmatanya tak henti membasahi pipi karna kesunyian ditinggal pergi sanak saudaranya yang sudah lebih dulu pulang ketempat dimana mereka harusnya kembali.
Isak tangis tanpa jeda tak pelak mengiringi malamnya kesunyian, dan diluar sana rezeki yang dibakar berdentum memerahkan langit diiringi tawa para penikmatnya,” ternyata masih bisa kau terbahak ketika ada saudaramu berduka”. Pertanyaan muncul , kalian orang atau manusia kawan? Dengan ringanya kalian tertawa diaatas rintihan saudaramu yang ditinggalkan, dengan mudahnya kalian berpoya-poya dengan rezeki tuhan sementara di tempat lain saudaramu Tak bisa membendung tangisanya karna mereka tak mungkin bisa mengembalikan keluarga mereka yang lebih dulu pergi.


Ternyata tak salah kalau ada yang bilang “Hanya ada sedikit manusia yang ada diantara juta-an penduduk di bumi ini” Dari kejadian ini dikatakan atau tidak dikatakan Kemanusiaan kita disinggung kawan, tapi begitu banyak yang tak peduli, acuh dan apatis. Membiarkan diri sendiri acuh atau tak peduli dengan kondisi sekitar sama halnya dengan mem-Binatang-kan diri, bukankah manusia katanya makhluk sosial, makhluk yang peka dengan kondisi manusia yang lainnya dan ternyata itu hanya mitos. Manusia yang harusnya memanusiakan manusia yang lain kini  hanyalah dongeng pengantar tidur. Dongeng yang tak pernah menjadi nyata.
Apakah masih ada manusia dibumi ini ? tanyaku, Aku yakin masih ada , walaupun itu sedikit . mereka para korban kecelakaan dan keluarga korban yang ditinggalkan tak meminta banyak dari kalian, mereka tak minta receh dari kalian, mereka tak minta pakaian bermerk ataupun kendaraan mewah,  mereka tak minta kalian meledakan petasan di langit menjelang tahun baru, mewarnai langit dengan petasan tidak bisa mengembalikan senyum mereka. Mereka hanya minta kalian menyelipkan doa agar mereka yang mengalami kecelakaan tersebut bisa tersenyum “disana” karna melihat masih ada manusia-manusia yang bukan hanya sekedar orang atau daging yang berjalan. Manusia sebagaimana Manusia.
Tidak ada salahnya kita meminta kepada Tuhan yang Kepadanyalah semuanya kembali  untuk memohon semoga saja para korban mendapat tempat terbaik di-sisiNya. Entah mereka Islam, Kristen, Hindu, Budha atau apalah keyakinan mereka, entah dari suku mana,daerah mana, terserah bagaimana mereka. karna Kemanusiaan tak memandang apapun. Dan Semoga saja semakin banyak Manusia, manusia yang mampu menekan egoisme-nya, bukan sekedar orang  yang hanya memikirkan dirinya sendiri, yang  bersenang-senang dikala ada saudara yang menjerit-jerit. Semoga saja makin bertebaran Manusia yang sadar bahwa ibadah individu saja tidak cukup ketika tidak dibarengi dengan ibadah sosial. 
"Mari memanusiakan orang-orang disekitar kita"
Wassalam…
 



Komentar